
Intinya agar dapat meningkatkan kualitas dan kinerja bisnis,
kesuksesan six sigma bergantung pada kemampuan memecahkan masalah.
Keunggulan Six Sigma
- Menurunkan Cost of loss, perbaikan kualitas dan service produk serta kepuasan konsumen.
- Dapat mengurangi secondary process [rework] dan claim.
- Membuat keputusan berdasarkan data dan tidak hanya berdasar praduga saja.
- Dapat diterapkan disegala bidang baik bidang Industri maupun bidang financial.
- Fokus terhadap 3P (Product, Process, People).
- Sangat berdampak terhadap investasi.
- Berdampak terhadap biaya.
- Pengolahan data sangat mudah dengan menggunakan statistik.
Kekurangan Six Sigma
- Dalam perencanaannya perlu waktu yang cukup.
- Perlunya ketekunan dalam menjalankan strategi ini karena demi mendapatkan suatu produk yang baik harus dilakukan pemantauan secara teratur.
- Perlu orang-orang yang memang terlatih dan memiliki pengetahuan tinggi karena tuntutan untuk terus mengurangi produk cacat.
Pengertian TQM (Time Quality Management)

Intinya TQM (Time Quality Management) akan memberikan
keuntungan bagi sebuah organisasi apabila pelanggan/konsumen merasa puas.
Keunggulan TQM (Time Quality Management)
- Manfaat TQM bagi pelanggan.
- Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
- Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
- Kepuasan pelanggan terjamin.
Kekurangan TQM (Time Quality Management)
Disamping mempunyai kelebihan, TQM mempunyai kekurangan
yaitu diantaranya kurangnya pemantauan atas cacat produksi, kualitas sering di
kesampingkan menjadi masalah yang sering dihadapi TQM.
Perbedaan TQM (Time Quality Management) dengan Six Sigma
TQM (Time Quality Management) hanya memberikan petunjuk
secara umum (sesuai dengan istilah manajemen yang ada dalam TQM). Sayangnya TQM
biasanya hanya digunakan untuk menjaga sebuah kualitas, apabila digunakan untuk
melakukan peningkatan kualitas, tentunya hal ini cukup sulit.
Beberapa penyebab
TQM sulit untuk meningkatkan kualitas, yakni :
- Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
- Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yg sama.
- Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk.
Link Sumber : Sumber 1
0 komentar:
Posting Komentar