Kamis, 16 Maret 2017

Studi Kasus : Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi yang diterapkan oleh PT. Jamsostek



              Studi kasus yang digunakan adalah hasil dari sebuah penelitian di kantor cabang PT Jamsostek (Perseroan) di Jakarta.Pengumpulan data yang telah dilaksanakan dari tanggal 13 April 2016 - 13 Mei 2016  dan dilakukan dengan pengiriman email questioner ke 122 kantor cabang PT  Jamsostek (Perseroan) se-Indonesia dengan jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 1220. Analisis data yang telah dilakukan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang kemudian disimpulkan dengan menggunakan Uji T dan nilai koefisien yang berfungsi untuk mengetahui korelasi antara suatu faktor dengan faktor lainnya.



Setelah dilakukannya analisis data, dilakukan pengkajian dengan berpatokan pd model kesuksesan sistem yg dikembangkan oleh Delone dan Mclean (1992) untk mengetahui sistem informasi yang dimiliki oleh PT.Jamsostek ini. Model ini merupakan model yang sederhana namun menjadi suatu model yg dapat menjadi sebuah acuan untuk membuat sistem informasi dpt diterapkan secara bagus dan sukses di organisasinya. Model yang diusulkan ini  dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi, yaitu terdiri dari :
  • Ø  Tabel 1 Hasil Uji T






  • Ø  Tabel 2 Nilai Koefisien Jalur



                Jadi, kesimpulan dari studi kasus diatas adalah kualitas sistem tersebut sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dengan korelasi yang bernilai positif. Maka, semakin tinggi kualitas sebuah sistem, maka semakin tinggi pula kepuasan pelanggannya. Kualitas sistem dapat dikatakan bagus ketika memenuhi kriteria yang dapat diandalkan, dapat di akses langsung, dan mudah digunakan. Hasil dari uji T pada kualitas sistem dan kepuasan dlm penggunaan menunjukkan signifikan pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif (Tabel 2). Jadi sejak diberlakukan SIPT(Sistem Informasi Pelayanan Terpadu) ini membuat pekerjaan akan menjadi lebih cepat dan akurat serta kualitas sistemnya akan menjadi lebih baik.

Hal tersebut sesuai dengan kriteria kualitas sistem itu sendiri yang dapat diandalkan, dapat diakses langsung, dan mudah digunakan. Pekerjaan pegawai di PT. Jamsostek menjadi lebih baik dan cukup berpengaruh positif terhadap kepuasan dlm penggunaan dan adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas sstem dengan kepuasan pengguna.

Semakin  baik kualitas informasi yang dihasilkan, maka semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi. Kualitas informasi dibilang baik jika memenuhi relevan serta lengkap. Hasil uji T pada kualitas informasi dan kepuasan pengguna menunjukkan signifikan di level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yg berkorelasi positif (Tabel 2). Sejak diberlakukannya SIPT Online hasil pengolaha data menjadi cepat selesai dan lengkap serta terhubung pada data yang relevan.

Semakin baik kualitas dari pelayanan yg diberikan oleh sistem pelayanan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan penggunanya. Hasil uji T pada kualitas informasi dan kepuasan dari pengguna menunjukkan signifikan di level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif (Tabel 2). Dengan menggunakan SIPT Online, Hal ini membuat pelayanan Jamsostek menjadi lebih baik dan meningkatkan kepuasan.

Pengaruh kepuasan pengguna dari dampak individual, hal tersebut ditunjukkan dengan hasil uji T menunjukkan signifikan di level 95% dan nilai koefisien jalur yg berkorelasi positif. Kepuasan pengguna yg meningkat tersebut menyebabkan kepercayaan pengguna terhadap suatu perusahaan menjadi semakin meningkat.

Kepuasan pengguna menjadi salah satu hal yang utama dalam menunjukkan kesuksesan dalam suatu sistem informasi. Penerapan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online PT. Jamsostek dipengaruhi oleh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan dan kepuasan dari  pengguna. Jadi, model kesuksesan Delone dan Mclean(1992) dapat dijadikan faktor kesuksesan sistem informasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Link Sumber : Sumber 1



0 komentar:

Posting Komentar