Studi kasus yang digunakan adalah hasil dari sebuah
penelitian di kantor cabang PT Jamsostek (Perseroan) di Jakarta.Pengumpulan
data yang telah dilaksanakan dari tanggal 13 April 2016 - 13 Mei 2016 dan
dilakukan dengan pengiriman email questioner ke 122 kantor cabang PT
Jamsostek (Perseroan) se-Indonesia dengan jumlah kuesioner yang di sebar
sebanyak 1220. Analisis data yang telah dilakukan yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas yang kemudian disimpulkan dengan menggunakan Uji T dan nilai
koefisien yang berfungsi untuk mengetahui korelasi antara suatu faktor dengan
faktor lainnya.
Setelah dilakukannya analisis data, dilakukan pengkajian
dengan berpatokan pd model kesuksesan sistem yg dikembangkan oleh Delone
dan Mclean (1992) untk mengetahui sistem informasi yang dimiliki oleh PT.Jamsostek
ini. Model ini merupakan model yang sederhana namun menjadi suatu model yg
dapat menjadi sebuah acuan untuk membuat sistem informasi dpt diterapkan secara
bagus dan sukses di organisasinya. Model yang diusulkan ini dari enam
pengukuran kesuksesan sistem informasi, yaitu terdiri dari :
- Ø Tabel 1 Hasil Uji T
- Ø Tabel 2 Nilai Koefisien Jalur
Jadi,
kesimpulan dari studi kasus diatas adalah kualitas sistem tersebut sangat
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dengan korelasi yang bernilai positif. Maka,
semakin tinggi kualitas sebuah sistem, maka semakin tinggi pula kepuasan
pelanggannya. Kualitas sistem dapat dikatakan bagus ketika memenuhi kriteria
yang dapat diandalkan, dapat di akses langsung, dan mudah digunakan. Hasil dari
uji T pada kualitas sistem dan kepuasan dlm penggunaan menunjukkan signifikan
pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif
(Tabel 2). Jadi sejak diberlakukan SIPT(Sistem Informasi Pelayanan Terpadu) ini
membuat pekerjaan akan menjadi lebih cepat dan akurat serta kualitas sistemnya
akan menjadi lebih baik.
Hal tersebut sesuai dengan kriteria kualitas sistem itu
sendiri yang dapat diandalkan, dapat diakses langsung, dan mudah digunakan.
Pekerjaan pegawai di PT. Jamsostek menjadi lebih baik dan cukup berpengaruh
positif terhadap kepuasan dlm penggunaan dan adanya pengaruh yang signifikan
antara kualitas sstem dengan kepuasan pengguna.
Semakin baik kualitas informasi yang dihasilkan, maka
semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi. Kualitas informasi dibilang
baik jika memenuhi relevan serta lengkap. Hasil uji T pada kualitas informasi
dan kepuasan pengguna menunjukkan signifikan di level 99% (Tabel 1) dan nilai
koefisien jalur yg berkorelasi positif (Tabel 2). Sejak diberlakukannya SIPT
Online hasil pengolaha data menjadi cepat selesai dan lengkap serta terhubung
pada data yang relevan.
Semakin baik kualitas dari pelayanan yg diberikan oleh
sistem pelayanan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan penggunanya. Hasil uji T
pada kualitas informasi dan kepuasan dari pengguna menunjukkan signifikan di
level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif (Tabel
2). Dengan menggunakan SIPT Online, Hal ini membuat pelayanan Jamsostek menjadi
lebih baik dan meningkatkan kepuasan.
Pengaruh kepuasan pengguna dari dampak individual, hal
tersebut ditunjukkan dengan hasil uji T menunjukkan signifikan di level 95% dan
nilai koefisien jalur yg berkorelasi positif. Kepuasan pengguna yg meningkat
tersebut menyebabkan kepercayaan pengguna terhadap suatu perusahaan menjadi
semakin meningkat.
Kepuasan pengguna menjadi salah satu hal yang utama dalam
menunjukkan kesuksesan dalam suatu sistem informasi. Penerapan Sistem Informasi
Pelayanan Terpadu (SIPT) Online PT. Jamsostek dipengaruhi oleh kualitas sistem,
kualitas informasi, kualitas pelayanan dan kepuasan dari pengguna. Jadi, model kesuksesan Delone dan
Mclean(1992) dapat dijadikan faktor kesuksesan sistem informasi yang dimiliki
oleh suatu perusahaan.
Link Sumber : Sumber 1
0 komentar:
Posting Komentar